RSS

INVENTARISASI BARANG SARANA PRASARANA KANTOR

  • Pengertian Inventarisasi Barang 
Inventarisasi Barang adalah semua kegiatan dan usaha untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai barang-barang yang dimiliki dan diurus, baik yang diadakan melalui anggaran belanja,sumbangan maupun hibah.
  • Tujuan Inventarisasi Barang 
1. Agar peralatan tidak mudah hilang
2. Adanya bukti secara tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang sehingga dapat dipertanggung jawabkan
3. Memudahkan dalam pengecekan barang
4. Memudahkan dalam Pengawasan
5. Memudahkan Ketika mengadakan kegiatan mutasi atau penghapusan barang
  • Pengadministrasian barang inventaris dilakukan menggunakan :
1. Buku Induk Barang Inventaris : untuk mencatat semua barang inventaris yang sudah dimiliki oleh kantor
2. Buku Golongan Barang Inventaris : untuk mencatat semua barang inventaris menurut golongan yang sudah ditentukan
3. Buku Catatan Barang Non Inventaris : untuk mencatat barang-barang habis pakai yang dimiliki oleh kantor.

 Cara Mengisi Buku Induk Barang Inventaris :
1. Kolom Nomor Urut diisi sesuai nomor urut barang ( 1 sampai seterusnya )
2. Kolom Tanggal Pembukuan diisi sesuai dengan tanggal pencatatan barang ke dalam Buku Induk Barang Inventaris.
3. Kolom Kode Barang diisi sesuai kode yang tertera pada barang tersebut
4. Kolom Nama Barang diisi nama produk atau nama barang
5. Kolom Keterangan Barang diisi merk, nomor, type, ukuran dan sebagainya.
6. Kolom Kuantitas diisi dengan jumlah barang inventaris yang dibukukan.
7. Kolom Nama satuan diisi sesuai dengan sebutan yang berlaku (misal: stel, lembar M, M2)
8. Kolom Tahun Pembuatan diisi dengan tahun pembuatan barang inventaris yang dibukukan (umpama dari pabrik dan sebagainya)
9. Kolom Asal Barang diisi disebutkan sumber perolehan barang, misalnya anggaran rutin, hibah, bantuan, buatan sendiri dan lain sebagainya.
10. Disebutkan satu persatu kelengkapan dokumen yang dimiliki (seperti: sertifikat tanah, akte jual beli, izin banguna, kontrak pemborong dan lain-lain) dan tanggal penyerahan atau perolehan barang.
11. Diisi sesuai keadaan barang pada waktu diterima misalnya "Baik", "Rusak".
12. Diisi sesuai harga faktur/bukti penyerahan barang. Untuk barang-barang bantuan/sumbangan yang tidak diberikan harganya, diisi menurut harga taksiran pada waktu penerimaan barang.
13. Diisi dengan keterangan tambahan yang dianggap perlu.


buku golongan barang inventaris


Petunjuk Penggunaan.

  1. Diisi dengan nomor menurut urutan pembukuan barang inventaris ke dalam Buku Induk Barang Inventaris, sesuai dengan bukti penyerahan barang.
  2. Diisi dengan nomor barang inventaris yang terdapat dalam buku induk inventaris
  3. Diisi sesuai tabel klasifikasi barang inventaris.
  4. Diisi sesuai dengan istilah indonesia yang sudah dibukukan atau sesuai dengan nama barang yang disebut di dalam Buku Induk Barang Inventaris.
  5. Disisi dengan merk, nomor, type, ukuran dan sebagainya.
  6. Diisi dengan jumlah barang inventaris yang dibukukan.
  7. Diisi sesuai dengan sebutan yang berlaku (misal: stel, lembar M, M2)
  8. Diisi dengan tahun pembuatan barang inventaris yang dibukukan (umpama dari pabrik dan sebagainya)
  9. Diisi sesuai keadaan barang pada waktu diterima misalnya "Baik", "Rusak".
  10. Diisi sesuai harga faktur/bukti penyerahan barang. Untuk barang-barang bantuan/sumbangan yang tidak diberikan harganya, diisi menurut harga taksiran pada waktu penerimaan barang. 
  11. Dalam lajur ini dicatat keterangan fungsi barang sebagai alat teknis pendidikan (misalnya alat praktek, alat penelitian percobaan dan sebagainya). Bagi unit kantor, dicatat tempat barang tersebut dipergunakan sebagai alat kantor.
  12. Diisi dengan keterangan tambahan yang dianggap perlu.
buku catatan barang non inventaris
Petunjuk Pengisian:
  1. Diisi dengan nomor menurut rutan pembukuan barang non inventaris kedalam buku catatan barang non inventaris berdasarkan bukti penyerahan barang.
  2. Diisi dengan nama barang sesuai dengan istilah Indonesia yang sudah umum.
  3. Diisi dengan nomor kartu stock yang diberikan kepada barang yang sudah dibukukan.
  4. Diisi dengan merk, nomor, type, ukuran dan sebagainya, yang dapat memperjelas ciri khusus dari barang yang dibukukan.
  5. Diisi dengan jumlah barang non inventaris yang dibukukan.
  6. Diisi dengan sebutan yang berlaku.
  7. Diisi dengan tahun pembuatan barang non inventaris yang dibukukan.
  8. Diisi dengan sumber perolehan barang.
  9. Disebutkan satu persatu kelengkapan dokumen yang dimiliki dan diisi sesuai tanggal bukti penyerahan barang non inventaris.
  10. Diisi sesuai dengan keadaan barang pada waktu dibukukan misalnya "Baik", "Rusak".
  11. Diisi sesuai dengan harga faktur/bukti penyerahan barang
  12. Diisi sesuai dengan harga faktur/bukti penyerahan barang.
  13. Diisi dengan keterangan tambahan yang dianggap perlu.

3 komentar:

Supena mengatakan...

Sis,saya mau nanya? Cari sumber inventaris ini darimana? Please...

Unknown mengatakan...

Cara mencatat daftar inventaris dari tahun ke tahun jika barangnya sama gimana ya?

selly8804 mengatakan...

ka mau nanya, kalau bukti bukti administrasi inventarisasi itu apa aja ?

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Followers